Header Ads Widget


 

BREAKING NEWS

6/recent/ticker-posts

Sandiaga: Revolusi Pariwisata Bermula dari Toilet!

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno


JAKARTA -- Masalah kebersihan toilet di tempat wisata tampaknya akan menjadi satu PR besar bagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang belum lama menjabat. Bahkan, menurutnya revolusi pariwisata akan dimulai dari kebersihan toilet.

Saat membahas soal toilet di depan Komisi X DPR, Sandiaga juga menyebut pepatah lama, kebersihan adalah sebagian dari iman. Hal ini pun harus diterapkan pada toilet di seluruh tempat wisata di Indonesia.

"Masalah toilet, kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Jadi revolusi kita, revolusi mental dan revolusi pariwisata kita, saya beranggapan bermulanya itu dari toilet," ujar Sandiaga dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Kamis (14/1).

Menurutnya, setiap meninjau tempat wisata, toilet merupakan tempat yang tidak bisa diwakili kunjungannya. Maka Sandiaga pasti akan melakukan pengecekan ke toilet.

"Toilet itu, adalah dua tiga tempat yang harus kita kunjungi dan tidak bisa diwakili," kata Sandiaga.

Menurutnya, masyarakat pun cukup antusias dalam memperbaiki kualitas toilet. Dia bercerita saat dirinya mengatakan mau membuat Satgas Toilet Nasional banyak pihak yang ingin bergabung. Bahkan istri dan ibunya pun ingin ikut serta juga.

"Jadi waktu saya bilang Satgas Toilet Nasional tu banyak yg daftar, termasuk ibu dan istri saya, karena pasti mereka akan ngecek kebersihan di tempat itu dari toiletnya," ujar Sandiaga.

Dari catatan detikcom, Sandiaga memang pernah mengatakan akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Toilet Nasional. Hal ini merupakan jawabannya atas permintaan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang ingin WC di tempat wisata dibenahi kualitasnya.

Sandiaga mengatakan, program Satgas Toilet Nasional ini akan dia kerjakan dalam setahun ke depan. Dalam pelaksanaannya ia akan melibatkan berbagai pihak, termasuk pentahelix pariwisata yaitu akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media. *** (dtc/red)

Posting Komentar

0 Komentar