Header Ads Widget


 

BREAKING NEWS

6/recent/ticker-posts

Pilihlah Pemimpin yang Tidak Minta DIPILIH

KABAPESISIR.COM - Profesi sebagai seorang pemimpin saat ini sungguh sangat menggiurkan. Hampir semua orang yang aktif dalam organisasi publik, organisasi bisnis, organisasi birokrasi dan organisasi politik menginginkan kue kekuasaan yang disebut 'PEMIMPIN'.

Ternyata memang, makhluk yang bernama 'PEMIMPIN' itu, mampu menyedot perhatian banyak orang dari kelas teri sampai kelas kakap.

Dikota yang bernama DUMAI, kota nan cantik, molek, seksi, kaya financial sekaligus kaya masalah, akan menuju kota metropolis nan populis yakni yang akan menjadi tujuan investasi paling menarik di bidang perdagangan, wisata, industry dan lain-lain, kini mejadi sorotan public lantaran terjadi kekosongan wawako saya yakin hampir sebagian orang sedang bermimpi bagaimana meretas jalan menuju kursi 'WAWAKO'.
 
Pasca ditinggalkan pemimpin kharismati (Alm) Amris,  persoalannya, ada yang berani maju karena didukung oleh beberapa factor, antara lain kekuatan politik, financial, hegemoni kelompok, dukungan masyarakat tertentu dan lain-lain sebagainya.

Dan ada yang tidak berani maju karena tidak punya basis politik, tidak punya fulus. Akubatnya, tidak kuat dukungan akibat tidak punya basis politik dan fulus.

Jaman edan seperti sekarang ini pintar, cerdas, intelek, punya dukungan massa, punya integritas, terkenal dan lain-lain, tidak menjamin seseorang bisa maju dalam kancah pertarungan politik sebagai penganti WAWAKO yang kosong. Karena filosofi negara yang berlaku saat ini adalah filosofi siapa yang kuat hebat. 

Kuat disini maksudnya kuat dukungan politik, kuat financial, kuat ‘molitikin’ lawan, kuat berjanji manis, kuat menutupi kebohongan diri, kuat mempromosikan diri yang baik-baik dan kuat mensiasati atau menjegal popularitas lawan atau rival.

Kasus kekosongan WAWAKO menjelang pelaksanaan Pilkada 2024, ada beberapa kandidat yang lagi menyusun kalimat paling indah untuk menjerat perhatian publik, misalnya kami dari ikatan keluarga besar Harimau atau ikatan keluarga besar  seberang pantas memegang tampuk kekuasaan sebagai WAWAKO karena merasa peranannya besar. 

Memperhatikan jargon-jargon mereka, sungguh sangat menggelitik dan menggiring masyarakat kepada sebuah pertanyaan anda, bagaimana membuktikannya, apa yang anda bangun, emang anda amanah jika menjabat sedang calon BOS anda saja melenceng jangan jangan dua duanya nanti melenceng.

Melayani rakyat tidak harus dibuktikan setelah menjabat, mestinya buktikan dulu sebelum menjabat. 

Pertanyaan itu pasti mengalir demikian derasnya di kalangan masyarakat, tapi pasti hanya sebatas di pikiran saja. Tidak sampai meluap ke permukaan.

Intinya dengan berbagai cara mereka berusaha untuk dipilih dan terpilih. Anehnya, cara-cara yang dilakukan seringkali tidak edukatif, tidak bermartabat dan tidak menunjukkan sebagai seorang yang professional. 

Cara-cara yang dilakukan seringkali menabrak etika kepemimpinan, menabrak batas – batas kemanusiaan, menabrak sendi-sendi keagamaan. Dimanapun, di Indonesia ini, seringkali calon pemimpin membangun eksistensi dirinya tidak dengan mengedepankan esensi dari sebuah visi yang di tetapkan hanya dimanfaatkan untuk membangun sebuah opini yang tidak ada kaitannya dengan visi-misi.

Ada juga pemimpin yang mencoba membeli perhatian publik dengan mencitrakan dirinya sebagai sosok agamais, islamis, reformis dan segala yang 'IS' lainnya. 

Membangun citra dirinya melalui kegiatan keagamaan, ritual keagamaan dan kegiatan sosial dan semoga pemimpin kita kelak benar-benar berangkat dari sebuah karakter, kebiasaan dan dari akhlaq yang mulia. Tidak karena tendensi apapun.

Maaf , kritik yang dilakukan penulis ini tidak dalam rangka memojokkan siapapun, tidak untuk mendiskriditkan siapapun. Tapi ini hak partisipasi warga, agar kita semua dan siapapun untuk meluruskan niat, memperbaiki niat, untuk kota Dumai yang kita cintai bersama. 

Saya sangat cinta dan sangat mendukung para calon WAWAKO sebagai pemimpin masa depan. Tentunya calon pemimpin yang benar-benar ikhlas dari lubuk hati ingin mengabdi dan berpihak kepada kepentingan rakyat.

Namun ingat dari PPP sudah diputuskan harga mati satu orang saudara Samsul Bahri itu informasi dari Ketua DPW PPP Provinsi Riau. ***


Ditulis oleh: Suriyanto




Posting Komentar

0 Komentar