Header Ads Widget


 

BREAKING NEWS

6/recent/ticker-posts

Hadiri Pelantikan FORWADIK, Larshen Yunus Selipkan 5 Catatan Kasus Pendidikan di Riau



KABAPESISIR.COM (PEKANBARU) --  Forum Wartawan Pendidikan (FORWADIK) Provinsi Riau Periode 2022–2025 resmi dilantik dan di kukuhkan.

Bertempat disalah satu ruangan, Hotel Mutiara Merdeka, Jalan DI Panjaitan Pekanbaru, Kamis, 8/12/2022 Munazlen Nazir, Ari Speddr Hutasoit dan kawan-kawan secara Resmi menjadi Pengurus FORWADIK Riau.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Kapolda Riau Irjen Pol M Iqbal S.IK MH yang diwakili oleh Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Yos Guntur S.IK, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi yang diwakili oleh Kasi Humas Polresta Pekanbaru, IPTU Lukman, Kajati Riau yang diwakili oleh Jaksa Syahrial SH, Kadis Pendidikan Provinsi Riau yang diwakili salah satu Kepala Bidang (Kabid) bernama Fitra, Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung yang diwakili oleh Kapenrem Zukri.

Selanjutnya, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Dewan Pengurus Daerah (DPD) I Provinsi Riau Larshen Yunus, Presidium Pusat (PP) Gabungan Aksi Mahasiswa Alumni Riau (GAMARI), DPD AKRINDO (Asosiasi Kabar Online Indonesia) Provinsi Riau, FORMAPPI Riau, IPW Riau, para pengurus PW-MOI Riau dan Kota Pekanbaru, para pengurus BAPERA Provinsi Riau, yang langsung dihadiri Ketua Rahmad Aidil Fitra SE dan Edwin Syarif S.Si, Camat Senapelan Yeni Erita, Kapolsek Senapelan, Perwakilan PGRI Riau, serta seluruh tamu undangan lainnya.

FORWADIK resmi dilantik, Ketua KNPI Riau menyampaikan ucapan selamat.

"Selamat ya Kak Munazlen Nazir! Berbagai Masalah Sebagai Catatan Bersama," ucap Larshen Yunus.

Berbagai pertanyaan disampaikan publik, alasannya karena dalam pelaksanaan acara tersebut terlihat hadirnya Ketua DPD I KNPI Provinsi Riau, Larshen Yunus.

Ikhwal kehadiran Pimpinan dari Induk Organisasi Kepemudaan (OKP) itu, ternyata semata-mata hanya untuk merawat tali silaturrahim.

Diwawancarai pada saat keluar dari ruang acara menuju parkiran mobilnya, Ketua KNPI Provinsi Riau itu mengatakan, bahwa selain niat merawat tali silaturrahim, pihaknya juga ingin berbagi kisah, seputar permasalahan pendidikan di Provinsi Riau.

"Maaf ya, ini saja saya baru dapat informasi, sesaat saya komentari status WA kak Munazlen Nazir, diwaktu yang sama beliau mendadak kirim Undangan buat KNPI Riau. Karena memang waktu sedang longgar, saya langsung hadiri acara tersebut," ujar Larshen Yunus.

Ketua DPD KNPI tingkat provinsi termuda se-Indonesia itu juga meyelipkan beberapa harapan, agar pasca dilantiknya pengurus FORWADIK Riau dapat segera bekerja sesuai Tupoksi organisasi Kewartawanan dibidang Pendidikan.

Seraya mengikuti acara tersebut, ada beberapa catatan terkait kasus pendidikan yang selama ini ditangani oleh DPD KNPI Provinsi Riau. Tentu bagi Ketua Larshen Yunus, dengan aktifnya FORWADIK, maka kerja-kerja pendampingan tersebut dapat lebih muda diselesaikan.

Munazlen Nazir resmi jadi Ketua FORWADIK, berikut catatan kasus pendidikan dari Ketua KNPI Riau yakni:

1. Terkait misteri diterbitkannya regulasi sistim zonasi disemua jenjang sekolah yang ada  di wilayah Provinsi Riau

2. Peran dan efektivitas organisasi Alumni (IKA) dari semua jenjang pendidikan

3. Keterlibatan partisipasi publik tentang informasi jenis-jenis beasiswa yang ada disemua jenjang sekolah

4. Transparansi terkait perjalanan anggaran dan atau Dana Bantuan Operasional Sekolah (Dana BOS)

5. Kualitas tenaga pendidik (Guru) yang saat ini mulai menurun, pasca dipangkasnya berbagai kegiatan penting terkait Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) serta dukungan peningkatan SDM bagi para Guru disemua jenjang pendidikan

Selain kelima poin tersebut, DPD KNPI Provinsi Riau juga merincikan berbagai (puluhan) Sub permasalahan yang mesti dijadikan atensi bersama, antara Wartawan dengan para Pegiat Anti Korupsi (NGO).

"Bagi kami dan tentunya kita semua, ini momentum yang sangat baik. Secara khusus bagi Kak Ketua Munazlen Nazir. Saya belum terlalu lama dekat mengenal beliau. Namun beberapa kali saya perhatikan, beliau punya kualitas dalam menulis pemberitaan. Apalagi memang wanita bersuara serak itu diketahui sebagai salah satu wartawan senior di Provinsi Riau, khususnya di Kota Pekanbaru," tutur Ketua KNPI Riau, Lulusan dari Sekolah Vokasi Mediator Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu.

Setelah dalam sambutannya Ketua FORWADIK Riau Munazlen Nazir mengatakan bahwa beliau sangat bersyukur acara tersebut berjalan dengan baik dan lancar, semua itu menurutnya berkat dukungan kawan-kawan dari Forkopimda dan organisasi yang ada di Kota Pekanbaru.

”Kami adalah wartawan, yang setiap denyut nadinya mengalir kata-kata, yang siap dituliskan sebagai pengungkapan fikiran dan ide-ide. Tentunya dengan bersandar pada fakta dan hasil investigasi. Wartawan harus patuh dan taat pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ), mengedepankan keseimbangan dan praduga tidak bersalah pada siapapun dan menjadikan data sebagai objek terpenting dalam setiap pemberitaan," tegas Munazlen Nazir.

”Jika kami dalam bekerja sedikit nakal, terutama teman-teman saya di Forwadik Riau, tolong sampaikan pada kami dan jangan membuat kesimpulan sendiri. Begitu juga kami, tentu akan melakukan hal yang sama," sambung Kak Alen, sapaan akrab mantan pengurus PWI Riau itu.

Lanjutnya lagi, bahwa jika ada pada perjalanan FORWADIK Riau kedepan menemukan hal-hal yang bisa membuat 'masalah' dan bahkan seluruh stakeholders pendidikan di Riau serta Wartawannya mengaku sebagai anggota dan atau pengurus FORWADIK Riau, maka pihaknya juga memohon untuk dapat melakukan komunikasi dengannya, sebagai pengurus sekaligus Ketua yang sah secara AD/ART organisasi FORWADIK Riau.

”Tidak ada gading yang tak retak, tidak ada kesempurnaan pada manusia, hanya komunikasilah yang bisa 'mencairkan' semua masalah,“ akhir Ketua FORWADIK Riau Munazlen Nazir, dengan senyumannya yang khas tersebut. *** (rls/red)



Posting Komentar

0 Komentar