Header Ads Widget


 

BREAKING NEWS

6/recent/ticker-posts

Halomoan: UMKM Labuhan Batu Harus Melek Digital Market & E-Commerce



KABAPESISIR.COM (LABUHAN BATU) - Halomoan Sirait Seorang mahasiswa S2 Ilmu Manajemen Labuhan Batu sedang meneliti 30 UMKM di Labuhan Batu paska pandemi di Rantau Prapat (23 Februari 2023). Melalui supervising seorang Doktor bernama Dr.Sumitro, ia mendapatkan bahwa UMKM Labuhan Batu belum melek digital dan aplikasi e-commerce. Digital Market dinilai sangat sejalan dengan upaya menghasilkan profit sebanyak banyaknya dalam menciptakan pasar. Halomoan Sirait menggunakan teori pembenahan 4P Phillip Kotler yang fenomenal itu dikalangan manajer dan praktisi.

Unit Usaha Kecil Menengah dihadapakan pada 2 isu utama, bangkrut atau bertahan (survive) dalam mengoperasikan usaha bisnisnya. Dalam hal ini Unit Usaha Kecil Menengah dilakukan oleh wiraswasta yang memiliki asset modal, asset pemasaran 4P (Produk, Promotion, Place, Price) serta SWOT (kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman). Dapat dikatakan bahwa aspek diatas merupakan siklus usaha kecil menengah dalam menjalankan ide bisnisnya. Labuhan Batu sendiri merupakan kabupaten yang mengandalkan sektor industri sawit yang menghasilkan komoditas baru seperti minyak goreng , sabun cuci hingga abu piring yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari hari.Namun , tak heran kreativitas ide bisnis mengharuskan warganya memutar pendapatan tersebut menjadi asset modal untuk menjalankan unit usaha kecil menengah.

Namun keberadaan pandemi dari tahun 2018-2021 menyiratkan banyak hal terhadap sektor ekonomi yang menyebabkan banyaknya UMKM yang menggulung tikar. Pada dasarnya UMKM harus mampu mengejar target penjualan berupa profit. Melalui profit, UMKM dapat mempertahankan Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk menjaga kestabilan produk dan bahan baku. Soemarso (2009:21),”. UMKM harus dimulai dengan kekuatan modal awal seadanya. Biasanya modal didapat dari usaha lahan perkebunan sawit yang diputar untuk mendapatkan asset modal dan bahan baku produksi. Modal awaal adalah sejumlah aset dimana tentunya dibutuhkan dalam membangun suatu usaha untuk pertama kalinya. Modal menjadi bagian penting dalam hal produksi. Perkembangan UMKM didasarkan pada modal awal tersebut. Jika suatu UMKM mempunyai modal awal yang besar, maka produksinya semakin besar dan hal ini akan mempengruhi perkembangan suatu UMKM ( Putri : 2021).

UMKM setidaknya membutuhkan pengawasan keuangan yang ketat demi mengejar target penjualan yang biasanya mampu untuk mencukupi kehidupan sehari hari dan menyekolahkan anak.Beberapa kendala dating dari system hutang piutang dari pelanggan. UMKM setidaknya membutuhkan variasi produk/ pembenahan produk agar mendapatkan loyalitas dan skala pelanggan yang lebih luas.UMKM saat ini memerlukan medsos seperti Instagram, Facebook, Tiktok, Youtube dalam mempromosikan penjualan.

Komunikasipun merupakan hal yang tidak luput dari bagaimana produk UMKM dipilih oleh pelanggan. Pelanggan menyukai keramahtamahan atau budaya ngobrol dalam mencapai kenyamanan dan hubungan yang baik bagi penjual.Tak hanya itu, kreatifitas seperti Brand/ Logo turut dibutuhkan dalam memperkenalkan usaha. Selain itu promosi dari mulut kemulut (WOM) dapat menjadikan UMKM bersaing dengan pesaing.

UMKM selain membutuhkan alat baku produksi, lokasi, UMKM saat ini harus melek digital mengenai keberadaan E-commerce, digital banking, serta layanan transaksi yang mempermudah pelanggan mengakses pembayaran.

UMKM dimasa pandemi sangat membutuhkan alat alat seperti kalkulator dan smart phone agar usaha dapat berjalan.Kerugian  sering didapatkan dari rendahnya pengawasan keuangan.Harga yang lebih ekonomis dan lebih murah dan stratejik sering memikat calon pelanggan dengan baik. Di Labuhan Batu sendiri, ancaman UMKM dating dari pencurian, kebakaran, ledakan tabung gas, dan banjir bandang.

Labuhan Batu merupakan kabupaten yang telah dimekarkan menjadi 3 bagian ditahun 2016 dan merupakan pusat UMKM yang sangat produktif. 

"Permalahan UMKM di Labuhan Batu Paska pandemi 30 UMKM di Labuhan Batu terjebak dalam fenomena bertahan (survive) atau tumbang (collapse). Bila hal ini dibiarkan begitu saja, akan menjadikan sektor ekonomi kreatif di Labuhan Batu akan tumbang. Dalam menjalankan bisnis, ada aspek aspek yang perlu diperhatikan dan dipertahankan. Dari hal inilah muncullah pertanyaan," ujar Halomoan. (*)

Posting Komentar

0 Komentar