Header Ads Widget


 

BREAKING NEWS

6/recent/ticker-posts

Zero Waste Solution, Solusi Penanggulangan Sampah Perkotaan



KABAPESISIR.COM - 10 organisasi LSM mengkampanyekan konsep Zero Waste Solution dengan mempertimbangkan konsep hirarki sampah, siklus hidup material dan ekonomi sirkuler.

Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia.Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2021 mencatat volume sampah di Indonesia yang terdiri dari 154 Kabupaten/kota se-Indonesia mencapai 18,2 juta ton/tahun. Sampah yang terkelola dengan baik hanya sebanyak 13,2 juta ton/tahun atau 72,95%.

Zero waste atau bebas sampah adalah sebuah konsep yang mengajak kita untuk menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah. Tujuannya agar sampah tidak berakhir di TPA, sehingga dapat menjaga sumber daya dan melestarikan alam.

Penerapannya seperti ini gaya hidup Zero Waste sebagai upaya menyelematkan Lingkungan. Secara mendetail diantaranya : 1)Mengganti tisu dengan kain lap atau sapu tangan  2) Menggunakan tas belanja sendiri ketika berbelanja ke supermarket.3)Membawa wadah makanan sendiri ketika membeli makan take away.4)Memakai clodi untuk bayi sebagai pengganti popok sekali pakai.

Dengan menerapkan gaya hidup zero wastekita turut mengurangi dampak pemanasan global. Mengapa demikian? Karena kita tidak mengkonsumsi makanan cepat saji. Pasalnya menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), makanan cepat saji berkontribusi terhadap 42% total emisi gas di dunia.

SAMPAH PERKOTAAN 

UU Nomor 18 Tahun 2008 menjelaskan bahwa sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan / atau proses alam yang berbentuk padat. Lebih jauh lagi,  sampah sebagai semua buangan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan hewan yang berbentuk padat yang dibuang karena tidak diinginkan kembali.

Sampah perkotaan merupakan keseluruhan sampah yang diambil dari daerah perkotaan.  Sampah perkotaan dapat berasal dari sampah yang berasal dari rumah tangga maupun sampah sejenis sampah rumah tangga yang berasal dari aktivitas komersial, perkantoran, institusi seperti sekolah dan pertokoan yang membuang sampah pada fasilitas yang digunakan dalam membuang sampah yang kemudian akan dikumpulkan oleh kota.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah menjelaskan bahwa dalam pengelolaan sampah terdapat dua kegiatan utama, yaitu pengurangan sampah, yang mana kegiatan ini terdiri dari pembatasan kegiatan yang menghasilkan sampah (reduce), pemakaian kembali (reuse), dan daur ulang (recycle); serta penanganan sampah yang terdiri dari pemilahan, pengumpulan, pengolahan, pengangkutan ,dan pemrosesan akhir sampah.

1) Pewadahan

Pewadahan adalah kegiatan menampung sampah sementara. Tujuan dilakukannya pewadahan untuk menghindari terjadinya sampah yang berserakan serta memudahkan untuk proses pengumpulan sampah. 

Pemilahan sampah dapat dilakukan dengan membedakan wadah sampah sesuai jenis sampahnya.

2) Pengumpulan 

Pengumpulan dan pengambilan sampah dari sumber sampah dilakukan sebelum sampah dibawa ke tempat penampungan sementara. 

Sampah yang sudah terpilah di sumber sebaiknya tidak dicampur saat dikumpulkan kembali.

3) Pengolahan

Sampah yang masih dihasilkan dari kegiatan pengurangan sampah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dapat dilakukan pengolahan terlebih dahulu di tempat penampungan sampah sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu sebelum akhirnya dibuang ke TPA.

4) Pengangkutan

Kegiatan pengangkutan sampah merupakan pemindahan sampah dari sumber atau dari tempat penampungan sampah sementara menuju tempat pemrosean akhir.

5) Pemrosesan Akhir

Sampah residu atau sampah yang sudah tidak dapat diolah kembali akan dibawa langsung ke TPA.

Reuse (Menggunakan Kembali)

Menggunakan botol plastik bekas untuk media tanam;

Menggunakan cup kopi plastik untuk tempat pensil;

Menggunakan kertas bolak balik untuk buku catatan/notes;

Menggunakan kertas bekas sebagai amplop atau pembungkus;

Menggunakan amplop berulang;

Refill adalah mengisi kembali wadah produk yang dipakai. Contoh: Membeli printer infus

Gaya hidup zero waste membantu untuk mengevaluasi gaya hidup dan melihat bagaimana sesuatu yang  dikonsumsi bisa berdampak terhadap lingkungan. Bumi, tempat satu-satunya manusia tinggal, saat ini sedang dalam kondisi kritis. Saling mengingatkan dan belajar untuk lebih peduli dan berbuat sesuatu terhadap kelangsungan bumi kita. Menerapkan zero waste diperkotaan adalah salah satunya. (Halomoan Sirait)

Posting Komentar

0 Komentar