Header Ads Widget


 

BREAKING NEWS

6/recent/ticker-posts

Pengrajin Tikar Pandan di Desa Makeruh

 


KABAPESISIR.COM (BENGKALIS) -- Desa Makeruh Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis, disamping terkenal dengan Pantai Makeruh yang landai dan berpasir putih, bila air laut sedang surut kita dapat bermain dan berjalan cukup jauh.

Ada pula sisi menarik di Desa Makeruh, ternyata terdapat pula masyarakat yang beraktivitas kesehariannya sebagai pengrajin membuat tikar pandan dengan berbagai ukuran dengan harga yang bervariasi dan terjangkau.

Dalam upaya untuk memperkenalkan dan memasarkan hasil kerajinan tikar pandan oleh Aipda Ahmad Fauzi  yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Rupat dengan wilayah kerjanya Desa Makeruh dan Desa Sungai Cingam. 

Beliau membantu memasarkanya dengan cara menawarkan tikar pandan hasil dari pengrajin di Desa Makeruh kepada teman, kolega, keluarga dan kenalan lainnya dengan membawa tikar pandan tersebut ke kota Dumai. Disamping memperkenalkan dan mempromosilan melalui WhatsApp dengan harapan nantinya ada yang berminat membeli tikar pandan hasil pengrajin di Desa Makeruh.

Kepedulian terhadap masyarakat membuat Aipda Ahmad Fauzi terpilih oleh Unit BRI Pangkalan Nyirih sebagai figur Inspirasi lokal. Beliau telah mengikuti pelatihan FIL secara daring yang ditaja oleh BRI yang diikuti 60 peserta dari seluruh Indonesia.

Pantai Makeruh yang ramai dikunjungi wisatawan, tikar pandan hasil pengrajin dapat menjadi peluang untuk ditawarkan kepada pengunjung sebagai oleh-oleh khas dari Desa Makeruh tinggal saja bagaimana cara mengemas agar menarik bagi pengunjung untuk membelinya.

Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas diperlukan pembinaan dan membantu pemasarannya dengan tujuan para pengrajin terus membuat tikar pandan. Selanjutnya, dapat dijadikan sumber pendapatan yang menjanjikan, namun realitanya kadang-kadang pengrajin membuat tikar pandan kalau ada yang memesannya.

Agar pengrajin tikar pandan secara rutin membuatnya, salah satu usaha yang dapat dilakukan melalui kerja sama kemitraan pengrajin dengan Bundes di Desa Makeruh.  Dalam hal permodalan dan pemasarannya, sehingga akan terwujud mata rantai antara pengrajin dengan pihak yang akan memasarkannya.

Jika tidak demikian pengrajin tikar pandan akan mengalami kendala dalam pengembangan kedepannya, sebab membuat tikar pandan diperlukan keterampilan dan ketekunan.

Pemerintah Desa Makeruh dinilai perlu memberikan solusi dalam aspek membantu  pemasaran tikar pandan dengan harapan pengunjung yang datang ke Pantai Makeruh. Pengunjung bukan saja menikmati keindahan pantai saja, juga tertarik untuk membeli tikar pandan hasil dari pengrajin sebagai oleh-oleh yang dapat dibawa pulang.

Rasanya perlu rasa khawatir persoalan pemasaran hasil  pengrajin tikar pandan tidak dicari solusinya, bisa suatu saat nantinya tidak ada lagi hasil kerajinan tikar pandan ditemui di Desa Makeruh. 

"Semoga ditemukan strategi terbaik, sehingga kalau pergi ke Pantai Makeruh masih dapat ditemukannyang menjual tikar pandan," harapnya.

Diakhir tulisan ini ditutup dengan sebuah pantun.

Pantai Makeruh sangatlah indah,
Banyak dikunjungi para wisatawan,
Pantainya landai pasirnya putih,
Mari jadikan tikar pandan sebagai buah tangan. *** (dds)










Posting Komentar

0 Komentar